Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Makalah Dampak Tayangan Televisi Terhadap Anak

Makalah Dampak Tayangan Televisi Terhadap Anak

Posted by Abu iLyas, AMK. S.Pd. M.Si on Friday 21 October 2016


 



MAKALAH

DAMPAK TAYANGAN TELEVISI TERHADAP ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Media Pengajaran
Dosen Pengampu : Drs. Arif Efendi, MH









 Oleh :
ERNAWATI
NIM : 02.1062



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM
SURAKARTA
2016

 
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

       Media televisi merupakan salah satu media yang memiliki keunggulan tersendiri yang sedang marak digunakan oleh masyarakat. Sering dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia akan informasi semakin besar.
       Pada zaman sekarang, televisi merupakan media massa elektronik yang mampu menyebarkan informasi secara cepat dan mampu mencapai pemirsa dalam jumlah banyak dari waktu bersamaan. Televisi dengan berbaga tayangan yang ditampilkan telah mampu menarik minat, dan membius pemirsa untuk menyaksikan berbagai tayangan-tayangan yang ditampilkan mulai dari infotaiment,entertaiment, iklan, hingga sinetron dan film yang sesungguhnya tidak layak ditampilkan.
        Kehadiran televisi sesungguhnya memang mampu menayangkan tayangan-tayangan yang begitu menarik karena telah ditambahi dengan aksesoris-aksesoris, sehingga tanpa didasari mereka sangat mengagumi beberapa acara-acara yang ditayangkan di televisi dan mampu mengubah mereka sedikit demi sedikit.Tayangan-tayangan di televisi juga dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negative.

B.    Perumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah:   apa dampak tayangan televisi terhadap anak ?

 
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Televisi


        Dalam bahasa Inggris televisi ini disebut dengan television, istilah television berasal dari perkataan Yunani tele: far, of, jauh. Ditambah dengan vision yang berasal dari bahasa latin vision, yang artinya to see, melihat jadi arti secara harfiah melihat jauh. Namun arti secara global adalah sebuah alat media informasi yang audiovisual satu arah.Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. “Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele ( “jauh”) dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
        Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.
        Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yang menyamai sistem penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi untuk menyiarkan gelombang televisi ke penerima TV. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan.

B.    Dampak Tayangan Televisi Terhadap Anak
  1. Dampak Negatif dan Positif Tayangan Televisi
a.    Dampak Negatif
1)    Menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan
2)    Meningkatkan agresifitas, jika anak kecil belum mampu membedakan dunia yang dilihat di TV dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan belum dapat mengenal dan mengetahui apakah itu akting, efek, ataupun tipuan kamera.
3)    Melukai dan merusak peradaban kita, karena saat ini banyak tayangan televisi yang sudah kehilangan fungsinya, yang seharusnya memberi hiburan malah menjadi pusat komersial yang nomer satu.
4)    Menyita banyak waktu berharga kita
5)    Mempengarui cara berinteraksi dengan keluarga.
6)    Berperilakukonsumtif karena rayuan iklan-iklan
7)    Mengurangi kreatifitas, dan  bersosialisasi
8)    Menjadi pelarian dari setiap kejenuhan yang dialami.
9)    Menngkatkan kemungkinan obesitas ( kegemukan )
10)    Matang secara seksual lebih cepat, karena banyak tayangan televisi adegan seks yang sering ditampilkan, di tambah rasa ingin tahu pada anak.
11)    Bertambahnya kosa kata, adapun bahasa dan umpatan yang tidak disensor dan ditirukan oleh anak.
12)    Fisik dan mental menjadi terganggu, karena terlalu banyak menonton TV akan mengganggu otot matapada anak.
13)    Melumpuhkan kemampuan berfikir kritis, dan terutama sekali kecerdasan spesial pada otak sebelah kanan.
14)    Benih kekerasan di tampilkan dengan sangat relistis. Tayangan semacaminilah yang berpotensi untuk membuat anak meniru aksi-aksi kekerasan yangdilihatnya di TV
Menurut Isworo (19) salah satu mahasiswi IAIN mengungkapkan bahwa “Untuk saat ini banyak negtatif nya karena sinetron banyak mendominasi channel televisi. Saat ini pengetahuan yang di tayangkan di televisi sangat lah minim sekali, 90% tayangan di televisi adalah hiburan. Berita yang di tayangkan pun juga tidak bisa nertal yang memihak salah satu pihak.”

b.    Dampak Positif
1)    Membantu memahami dunia sekitar
Banyak acara televisi yang dapat membantu kita dalam memenuhi rasa keinginan anak. Acara yang terkait dengan lingkungan sekitar flora dan fauna sangat membantu mengetahui perilaku hewan dan tumbuhan. Anak akan banyak mengetahui jenis hewan atau tumbuhan yang bisa jadi tidak pernah ditemui di lingkungan sekitar anak tinggal.
2)    Membantu proses belajar baca tulis
Dengan bekal huruf yang baru dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih mengenal huruf lainnya.
3)    Memperluas wawasan
TV juga bisa disebut sebagai “ Jendela Dunia” . Melalui TV anak dapat mempelajari berbagai budaya dari berbagai belahan dunia lain. TV membuat dunia seolah tidak bulat alias datar untuk mengetahui keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas lain cukup dengan menekan tombol remot TV. Peran orang tua diperlukan untuk memberi penjelasan terkait budaya yang tidak sesuai dengan norma sosial dan norma agama di Indonesia.
4)    Memperkaya pengalaman hidup
Melihatkan acara TV yang mendidik, seperti orang pinggiran.Ini sangat baik untuk melatih anak memiliki rasa empati dan simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.Tayangan televisi memungkingkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Mereka bahkan      dapat merasakan penderitaan orang lain di layar televisi.
5)    Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
Bagi anda yang mempunyai putra-putri yang masih duduk di bangku SMP atau SMA, coba sesekali diajak untuk menjenguk stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu terutama siang hari stasiun tersebut menayangkan materi pelajaran di sekolah, khususnya menjelang Ujian.Jika disimak acara tersebut sangat membantu siswa dalam menghadapi Ujian Nasional, karena materi yang disampaikan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan UN. Sayang pada jam tersebut tampaknya acara tersebut kalah pamor dengan acara gosip atau sinetron korea. Jika pandai memilih sebenarnya terdapat beberapa acara televisi dapat berfungsi sebagai penunjang dan pengayaan bagi pengetahuan yang ada di kelas.Trans7 nampaknya salah satu stasiun yang konsen terdapat kebutuhan tersebut. Tengok saja acara Laptop Si Unyil, Jejak Petualang, Si Bolang, Jejak Si Gundul, Brownies, dan lain-lain.

2.    Manfaat Tayangan Televisi
Manfaat yang diperoleh dari menonton televisi adalah seseorang dapat memperoleh informasi aktual dimanapun secara cepat dan jelas.Selain itu, televisi juga mempermudahsuatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya.Televisi juga dapat memberikan hiburan, pendidikan, dan memberikan banyak pengetahuan baru yang sebelumnya kita tahu manjadi tahu.

3.    Ciri-ciri Tayangan Televisi yang Tidak Layak Ditonton

a.    Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir dan batin,
b.    Semakin tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus,
c.    Tokoh yang antagonis yang berakting terlalu sadis, berlebihan, dan tidak wajar selayaknya penjahat normal,
d.    Biasanya bahagia diakhir cerita ( happy ending )
e.    Tokoh utama dipilih ganteng dan cantik saja,
f.    Tidak sesuai dengan realita kehidupan kita sehari-hari,
g.    Kurang isi pesan atau makna positif yang terkandung dibalik cerita.
    Menurut Rini (43) menuturkan bahwa “sinetron saat ini tidak layak di tonton untuk kalangan anak-anak karena banyak mengandung unsur percintaan yang sangat tidak baik untuk di contoh, solusinya agar tayangan  sinetron yang mengandung unsur-unsur percintaan di ganti jam tayang atau di ganti program yang lebih mendidik”.

4.    Ciri-ciri  Tayangan Televisi yang Layak Ditonton
a.    Menyunguhkan tampilan yang mampu menyebarkan informasi dan minat pemirsanya, dan mampu membimbing pemirsanya untuk selalu menyaksikan.
b.    Memperoleh informasi-informasi aktual yang terjadi secara cepat.
c.    Memberikan pengetahuan terhadap pemirsanya melalui tayangan yang ditampilkan.

5.    Tayangan Televisi yang Tidak Layak Ditonton
Anak dimungkinkan menonton televisi dengan berbagai acara termasuk film adegan-adegan yang tidak layak ditonton. Mereka juga masih sulit memilah-milah perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma agama dan kepribadian bangsa. Adegan kekerasan / sadisme, kejahatan, konsumtif termasuk perilaku seksual di layar kaca televisi diduga kuat berpengaruh terhadappembentukan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu benteng yang paling kuat adalah bagaimana menciptakan keluarga yang harmons. Komunikasi orang tua dan anak dituntut lancar dan berkualitas. Nilai norma dan ajaran agama dijadikan landasan hidup dalam keluarga. Dan kondisi seperti inilah yang akan menjadi benteng yang kokoh bagi anak dalam menyaring gencarnya tayangan –tayangan yang tidak layak untuk disaksikan.
 
6.    Tayangan Televisi yang Layak Ditonton
a.    Tidak menebar benih kekerasan
b.    Tidak melemahkan perkembangan kongntif anak
c.    Tidak globalisasi pornoaksi dan merebaknya fata morgana kebebasan
d.    Tidak mengajarkan pola hidup instan, malas, dan bergantung pada nasib
Menurut Meisyita Anggraini (17) “tayangan yang baik seharusnya tayangan yang mengutamakan sikap-sikap yang mendidik, mengajarkan sikap tidak pantang menyerah dan patut untuk di contoh”.



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
 
        Dengan banyaknya tayangan televisi mengakibatkan dampak bagi para siswa, tidak hanya dampak positif tapi juga dampak negatif. Saya dapat menyimpulkan bahwa dijaman yang era modern ini banyak para siswa yang belum waktunya menonton film atau sinetron (sinetron dewasa) dan juga para siswa yang dapat menambah wawasan yang lebih luas dan tidak terlalu menonton.
        Dampak positif yang dapat kita ketahui yaitu perkembangan informasi dari belahan dunia manapun secara cepat dan akurat,  namun sayangnya secara itu ditelan mentah-mentah baik benar maupun ataupun hanya sekedar isu-isu belaka.
        Dampak negatif ini sangat berpengaruh buruk bagi kehidupan, mental, serta pikiran para pelajar. Dan akibatnya banyak siswa  yang malas belajar dan yang ada dalam hayalan mereka seperti yang ada pada acara itu.
        Untuk itulah muncul sebuah pemikiran untuk mengevaluasi pengaruh media televisi terhadap pola pikir dan perilaku siswa, yang diharapkan akan timbul suatu bentuk nyata untuk meminimalisir adanyapengaruh buruk media televisi terhadap perkembangan siswa dan penulis menuangkan dalam tulisanya yang berjudul “Pengaruh Tayangan Televisi Bagi Siswa”.

B.    Saran

1.    Bagi orang tua :               
Saran saya agar orang tua dapat meningkatkan perhatian anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Terutama mereka yang sedang mempunyai anak usia tiga sampai lima tahun, harus lebih perhatian dan mewaspadai tayangan yang akan ditonton oleh anak-anak.

2.    Bagi pemerintah :
Saran kami terhadap pemerintah supaya pemerintah dapat bertindak tegas terhadap perkembangan dunia film Indonesia. Terutama apabila film tersebut akan di tayangkan , pemerintah harus dapat melakukan seleksi yang ketat terhadap film tersebut, serta menentukan jam tayang khusus bagi film anak-anak.





DAFTAR PUSTAKA

http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-televisi-terhadap-prestasi-belajar-siswa-di-sma-negeri-1-bangsri/ diakses pada tanggal 18 Oktober 2016

http://makalahpengaruhtelevisiterhadapelajar.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 18 Oktober 2016





-----------------------
Ernawati Ummu Ilyas
Abu Ilyas, AMK. S.Pd

SHARE :
CB Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Abu iLyas, AMK. S.Pd. M.Si. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger